Dialog Forum Kerukunan Umat Beragama Kapanewon Kretek: Kerukunan Umat Beragama Menyongsong PILKADA 2024

Pada hari  Rabu, 4 September 2024 , Kapanewon Kretek menggelar Forum Dialog Kerukunan Umat Beragama dalam rangka mempersiapkan masyarakat menjelang Pilkada 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat setempat, bertujuan untuk memperkuat kerukunan umat beragama yang selama ini telah terjaga dengan baik.

 

Sambutan Penewu Anom: Muryanto, SE, MA

Dalam sambutannya, Penewu Anom Kretek, Bapak Muryanto, SE, MA, mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Beliau menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan ketentraman di Kapanewon Kretek, terutama di tengah meningkatnya isu-isu yang beredar di media massa dan sosial. "Kita sebagai aparat pemerintah harus senantiasa mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu menjelang Pilkada yang biasanya cenderung memanas. Mari kita jaga suasana Kretek agar tetap aman dan damai," ujarnya.

 

Moderator FX DJuwaaris: Mengarahkan Diskusi

Moderator acara, FX DJuwaris, menyatakan bahwa forum ini akan membahas cara-cara merawat kerukunan di Kretek, yang telah berlangsung dengan baik selama ini. Diskusi ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam menjaga toleransi dan harmoni antarumat beragama di wilayah ini.

 

Pemaparan Ketua FKUB Kretek: H. Suhardi, SE

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kretek, H. Suhardi, SE, menegaskan bahwa Kapanewon Kretek telah lama dikenal sebagai wilayah yang aman dan damai. "Semoga kondisi ini bisa terus kita jaga. Kerukunan umat beragama merupakan fondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat, yang dilandasi oleh toleransi, saling pengertian, dan saling menghormati," ungkapnya.

Dalam pemaparannya, H. Suhardi juga menyinggung beberapa ketentuan dari Permendagri No. 9 dan 8 Tahun 2006 yang mengatur pemeliharaan kerukunan umat beragama. Ia menekankan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan tokoh agama. FKUB, sebagai forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah, memiliki tugas penting dalam membangun dan memelihara kerukunan umat beragama.

 

Tantangan Kerukunan Umat Beragama: Segregasi dan Polarisasi

Dalam forum tersebut, H. Suhardi juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga kerukunan umat beragama, seperti kecenderungan segregasi dan polarisasi di masyarakat. Tantangan-tantangan ini, menurutnya, harus diatasi dengan upaya kolektif yang melibatkan semua pihak.

 

Pandangan Ahid Mahsun Yusuf: Pengurus FKUB Kabupaten

Ahid Mahsun Yusuf, pengurus FKUB Kabupaten Bantul, turut memberikan pandangannya. Beliau menekankan pentingnya agama sebagai landasan moral dalam kehidupan sehari-hari. "Tidak ada perdamaian dunia tanpa perdamaian antar agama. Agama jangan hanya sebatas ritual, tetapi harus menjadi pondasi moral yang membentuk karakter kita," tegasnya.

Ahid juga mengingatkan bahwa keragaman agama dan suku merupakan keniscayaan yang dapat memacu konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh tokoh agama dan masyarakat untuk lebih bijaksana dan kreatif dalam menghadapi tantangan era teknologi yang semakin kompleks dan dinamis.

 

Diskusi dan Saran dari Peserta

Dalam sesi diskusi, beberapa peserta mengemukakan pandangan mereka. Bapak Surahmanto menyoroti pentingnya netralitas FKUB dalam Pilkada, terutama dalam menghindari keterlibatan aktif yang dapat memicu perpecahan. Ia juga menekankan perlunya edukasi bagi masyarakat agar memahami aturan yang ada, seperti menghindari kampanye terselubung dalam acara keagamaan.

Bapak Parjo menambahkan bahwa moneypolitik adalah salah satu tantangan terbesar dalam Pilkada. Ia mengajak seluruh anggota FKUB untuk menjadi contoh dalam menolak moneypolitik dan memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan bersih.

Pak Seno menekankan pentingnya pendekatan kepada tokoh-tokoh dan calon bupati agar kerukunan di masyarakat tetap terjaga. "Jika dari atas sudah terjaga, insyaAllah di bawah juga akan baik-baik saja," katanya.

 

Penutup: Dukungan dari Kapolsek dan Danramil Kretek

Kapolsek Kretek, Bapak Sutrisno, mengakui bahwa moneypolitik masih menjadi ancaman nyata. Ia mendorong masyarakat untuk menghindari praktik tersebut dengan pendekatan agama dan edukasi yang intensif.

Danramil Kretek, Bapak Sukir, mengapresiasi kegiatan ini dan menegaskan dukungannya terhadap upaya menjaga kerukunan di Kretek. "Mari kita ciptakan kondisi yang aman dan damai. Semoga ke depan, kita dapat terus berkomunikasi dan menyelesaikan masalah dengan bijak," ujarnya.

 

Dengan berlangsungnya dialog ini, diharapkan kerukunan umat beragama di Kapanewon Kretek dapat terus terjaga, terutama dalam menyongsong Pilkada 2024 yang akan datang.

 

“AR”