SMP 1 Jetis, 23 Oktober 2024 – menggelar kegiatan konseling yang dihadiri oleh perwakilan siswa kelas 7, 8, dan 9. Acara yang diprakarsai oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul. Acara ini bertujuan membekali para pelajar dengan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, serta bahaya narkoba.
Kepala SMP 1 Jetis, Muhammad Wantoro, M.Pd., membuka acara dengan ucapan terima kasih kepada Kesbangpol yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Wantoro menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membentuk karakter siswa yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila. "Semoga materi yang disampaikan hari ini bisa ditularkan kepada teman-teman kalian yang lain, sehingga karakter baik dan semangat kebangsaan dapat terus ditumbuhkan," ujar Wantoro.
Pentingnya Wawasan Kebangsaan di Kalangan Pelajar
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Kesbangpol, Supriyanta, menggarisbawahi bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan mental para siswa agar memiliki bekal wawasan kebangsaan dan pemahaman tentang Pancasila. "Kami menghadirkan narasumber dari Kodim dan Polres untuk memberikan pemahaman tentang bela negara, patriotisme, dan nasionalisme, karena banyak pihak yang merasa bahwa nasionalisme di zaman sekarang mulai luntur," katanya.
Supriyanta menjelaskan tiga komponen utama dalam wawasan kebangsaan, yaitu rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, cinta tanah air, dan rela berkorban demi negara. Ia juga mengingatkan bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. "Indonesia saat ini darurat narkoba. Kita tidak ingin seperti Tiongkok dulu yang runtuh karena opium. Kita harus waspada agar narkoba tidak menjadi alat proxy war yang menghancurkan bangsa," tegasnya.
Selain itu, Supriyanta juga menekankan pentingnya memanfaatkan perkembangan teknologi secara bijak. "Jika tidak disikapi dengan baik, perkembangan teknologi justru dapat merugikan kita. Mari bentengi diri dari pengaruh negatif," tambahnya.
Bela Negara sebagai Benteng Keutuhan Bangsa
Bapak Sugiyono dari Kodim 729 Bantul turut menyampaikan bahwa untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, setiap warga negara harus berperan aktif dalam bela negara. "Bela negara tidak harus selalu mengangkat senjata, tapi dengan menjalankan tugas dan peran sesuai profesi masing-masing," ujar Sugiyono.
Ia juga mengingatkan para siswa untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa, khususnya bagaimana Indonesia mencapai kemerdekaan melalui kerja keras para pahlawan. "Kita harus menanamkan rasa kebangsaan, memahami nilai-nilai kebangsaan, dan memiliki semangat kebangsaan agar siap menghadapi ancaman apapun di masa depan," katanya.
Kenakalan Remaja dan Dampaknya
Sementara itu, Ipda Tobroni dari Polres Bantul memaparkan tentang berbagai bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi, seperti tawuran, bolos sekolah, dan bullying. Ia menjelaskan bahwa faktor utama penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya kasih sayang dari orang tua, pergaulan yang salah, dan dampak negatif perkembangan teknologi.
"Kenakalan remaja bisa diatasi dengan memberikan pendidikan agama yang baik, menetapkan batasan yang jelas dalam kebebasan, dan menunjukkan kasih sayang yang tegas," ujar Tobroni. Ia juga mengingatkan pentingnya orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Bahaya Narkoba di Kalangan Pelajar
Nanda Paramita, S.Sos., perwakilan dari BNN Bantul, memberikan materi tentang bahaya narkoba. Ia menjelaskan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga masa depan generasi muda. "Saat ini, tidak ada satu kota pun di Indonesia yang bebas dari narkoba, dan pelajar menjadi salah satu kelompok pengguna terbesar," ungkap Nanda.
Efek narkoba, lanjutnya, dapat merusak otak, menyebabkan ketergantungan, dan bahkan berujung pada kematian. "Pencegahan bisa dimulai dari edukasi, pengembangan diri, serta membangun jaringan sosial yang positif. Bagi yang sudah terjebak, akses rehabilitasi harus dipermudah," jelasnya.
Acara konseling ini diharapkan mampu menanamkan pemahaman yang lebih dalam mengenai wawasan kebangsaan, kenakalan remaja, dan bahaya narkoba, sehingga para pelajar dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih baik dan berkarakter kuat dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“AR”