Bantul, 16 Oktober 2025 — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul kembali melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik bagi Pelajar dengan tema “Pemilih Pemula Melek Politik: Kunci Masa Depan Demokrasi Berkualitas”, yang digelar di SMP Negeri 4 Pandak, Kamis (16/10).
Acara dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bantul, yang diwakili oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan (Poldagri dan Ormas), Ibu Novita Pristiani Dewi, S.St.
Dalam sambutannya, Novita mengajak para pelajar untuk aktif menggunakan hak pilihnya pada saat mereka sudah memasuki usia pemilih.
“Jangan golput, karena suara kalian menentukan arah masa depan bangsa. Generasi muda punya peran besar dalam membangun demokrasi yang sehat dan berkualitas,” tegasnya.
Kegiatan ini menghadirkan Staf Ahli Bupati Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan Kabupaten Bantul, Gunawan Budi Santosa, sebagai Keynote Speaker. Dalam paparannya, Gunawan menekankan pentingnya kesadaran politik yang tumbuh dari lingkungan terdekat.
“Dalam memilih, pertimbangkan program dan gagasannya. Seperti halnya ketika memilih ketua OSIS, pilihlah yang membawa manfaat dan memiliki visi yang jelas bagi kemajuan bersama, bukan karena alasan pribadi atau ikut-ikutan,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan 3 narasumber, yakni:
- Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir
- Muhammad Rifki N., tokoh masyarakat
- Wahyu Bintari, M.Psi, praktisi pendidikan dan psikologi
Dalam sesinya , Jumakir, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, mengingatkan pentingnya memahami visi-misi calon yang akan dipilih.
“Menentukan pilihan harus tahu visi dan misinya, serta mengenal siapa wakil yang akan kita pilih. Jangan mudah terbawa arus media sosial, tapi jadikan itu sarana untuk mencari informasi yang benar,” pesannya.
Sementara itu Wahyu Bintari, M.Psi, menyoroti aspek psikologis dan karakter pelajar sebagai calon pemilih pemula. Ia menjelaskan bahwa pendidikan politik tidak hanya tentang mengenal sistem pemilu atau partai politik, tetapi juga tentang membangun kesadaran diri dan tanggung jawab sosial.
“Anak muda harus berani berpikir kritis, tapi juga memiliki empati sosial. Melek politik berarti peka terhadap isu-isu di sekitar kita dan mampu menilai mana informasi yang benar dan mana yang hanya provokasi,” tutur Wahyu.
Ia juga menambahkan bahwa proses pembentukan karakter politik yang sehat dimulai dari lingkungan sekolah dan keluarga.
“Pelajar perlu dilatih untuk berpendapat dengan santun, menghargai perbedaan, dan mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang. Nilai-nilai ini yang nantinya akan menjadi fondasi demokrasi yang berkualitas,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, Kesbangpol Bantul berharap menjadi pemilih pemula yang cerdas, dan juga menjadi generasi muda yang sadar peran politiknya, memiliki integritas, serta berkontribusi aktif dalam menjaga demokrasi yang sehat dan beradab.