Pendidikan politik dengan tema Partisipasi Bermakna Penyandang Disabilitas dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serentak 2024 telah dilaksanakan di Aula Kalurahan Sumberagung, Jetis, Bantul pada tanggal 28 Oktober 2024. Acara ini dihadiri oleh narasumber diantaranya dari Kesbangpol Bantul, DPRD Bantul, KPU Bantul, serta aktivis dan pemerhati hak disabilitas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi politik, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Sambutan dari Novita Pristiani Desi, S.S.T.
Dalam sambutannya, Novita Pristiani Desi, S.S.T. selaku Kepala Bidang Poldagri dan Ormas Kesbangpol Bantul mengucapkan terima kasih kepada Lurah Sumberagung yang telah menyediakan tempat untuk kegiatan ini. Novita menekankan bahwa politik adalah urusan seluruh warga negara. “Setiap warga negara, tanpa kecuali, memiliki hak untuk memilih dan dipilih,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman politik, terutama menjelang pemilu besar seperti Pemilihan Presiden dan Pemilihan Bupati, agar setiap warga negara bisa terlibat secara aktif dan cerdas.
Pentingnya Pemilih Cerdas oleh Ketua Komisi A DPRD Bantul, Bapak Jumaki
Bapak Jumakir, Ketua Komisi A DPRD Bantul, mendorong masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas. Ia mengingatkan bahwa memilih adalah hak sekaligus kewajiban. “Jika pemimpin yang dipilih tidak memberikan hasil yang baik, jangan dipilih lagi di masa mendatang,” katanya. Pesan ini merupakan dorongan kepada masyarakat untuk tidak asal memilih dan selalu mempertimbangkan dengan matang rekam jejak dan kualitas kandidat yang akan dipilih.
Pernyataan dari KPU Bantul: Bapak Arya Syailendra
Bapak Arya Syailendra dari KPU Bantul juga turut memberikan pandangannya tentang pemilu. Ia menegaskan bahwa pemilu adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat, yang memungkinkan setiap warga memilih kepala daerah secara langsung dan demokratis. Ia juga menyoroti asas pemilu yang harus tetap Luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia) serta Jurdil (jujur dan adil).
Arya mengungkapkan bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Bantul mencapai 745.992 orang, terdiri dari 365.457 laki-laki dan 380.535 perempuan, yang akan memberikan suaranya di 1.487 TPS yang tersebar di Bantul. Namun, ia juga menekankan bahwa penyandang disabilitas sering menghadapi berbagai hambatan dalam berpartisipasi, mulai dari aksesibilitas TPS yang kurang ramah, minimnya akses informasi, hingga sikap diskriminatif dari lingkungan sekitar.
Untuk mengatasi hal ini, KPU menekankan pentingnya meningkatkan aksesibilitas sarana prasarana yang ramah bagi disabilitas serta peran aktif lembaga dan organisasi penyandang disabilitas untuk memastikan mereka bisa terlibat penuh dalam pemilu.
Pentingnya Partisipasi Politik oleh Ibu Wahyu Bintari
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Wahyu Bintari menegaskan bahwa kesuksesan pemilu sangat ditentukan oleh partisipasi publik. "Pilihan kita hari ini akan menentukan kebijakan dan tata kelola daerah selama lima tahun ke depan," katanya. Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam berdemokrasi, baik melalui kepedulian terhadap isu-isu sosial maupun dengan menggunakan hak pilih secara bijak.
Wahyu juga menyarankan langkah-langkah konkret untuk menjadi pemilih yang cerdas, seperti memastikan tidak golput, mencari tahu rekam jejak kandidat, memahami visi-misi mereka, serta tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau berita yang memecah belah.
Selain itu, Wahyu Bintari juga membahas tentang kriteria kepala daerah yang ideal. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki rekam jejak bersih dari korupsi atau politik uang, menghargai keberagaman, dan memiliki visi misi yang konkret untuk pembangunan fisik dan mental masyarakat. Yang tidak kalah penting, pemimpin tersebut harus peduli terhadap isu-isu penting seperti masalah anak, perempuan, dan disabilitas.
Melalui pendidikan politik ini, diharapkan penyandang disabilitas dan masyarakat umum semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi daerah. Dengan demikian, pemilu 2024 dapat berlangsung dengan lebih inklusif dan demokratis, membawa kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“AR”